Pengalaman Beli iPad Baru
Beberapa waktu lalu saya pertama kali daftar IMEI buat iPad baru di bandara. Ternyata tidak terlalu merepotkan juga.
Device yang didaftar adalah iPad Pro (M 4) baru. Sebenarnya pinginnya sih belinya di Indonesia saja, cuma sayangnya sudah ditunggu sampai lebih dari 3 bulan sejak waktu keluar di Amerika, di Indonesia belum keluar juga. Sebenarnya untuk iPad Pro baru itu sendiri sudah keluar lebih dari sebulan (dari waktu beli), tapi hanya model yang Wi Fi only; bukan yang Cellular. Sebenarnya awalnya sudah ada tanda2 bakal keluar, kalau dilihat dari website Telkomsel atau iBox. Sebenarnya websitenya sudah mulai kelihatan, awalnya dari harganya tidak disebut sama sekali sampai muncul, tapi diujung2nya tidak keluar juga. Ditanya ke beberapa toko juga sama saja. Makanya mumpung lagi bisa, akhirnya memutuskan untuk beli di luar saja, dengan harus siap2 ngurus IMEInya mau ngga mau.
Biasanya kalo ngobrol sama yang jual di sini, bilangnya ditether saja. Memang bisa, tapi tidak memuaskan. Biasanya kalo dari kondisi stand by (layarnya mati doang), dan setelah itu hidup, butuh beberapa waktu untuk kembali ke tether online, karena biasanya kalau kondisi stand by itu koneksinya ikut mati, kemungkinan untuk menghemat energi. Jadinya kalau serius memakai iPadnya, dari kondisi mati ke benar2 aktif dan langsung pakai itu ada lagnya, dan itu bisa sangat mengganggu. Memang bisa pakai Wi Fi di tempat umum, tapi itu berarti harus bergantung sama pihak III, dan itu dengan asumsi jaringannya aman dan segala macam. Kalau bisa atur sendiri, mendingan usaha sendiri saja.
Masalah II adalah iPad baru yang sekarang itu eSIM only. Yang sebelumnya biasa tinggal cabut pasang kartu SIMnya, sekarang harus beralih ke eSIM. Untungnya Sudah mulai umum dipakai di Indonesia, jadi tidak terlalu sulit. Kalau pengguna Telkomsel tinggal pergi ke Grapari terdekat dan minta tolong migrasi ke eSIM. Tinggal bawa Kartu Tanda Penduduk dan uang tunai 10.000 Rupiah, dan meluangkan waktu sekitar 30 menit? Tergantung kondisi dan situasi tentunya. Prosesnya pendaftarannya juga nanti dari mereka akan kirim QR code lewat email, dan tinggal daftar ke device saja. Kalau yang pernah beli eSIM buat perjalanan ke luar negeri kemungkinan pernah mengalami pengalaman yang serupa. QR code tersebut bisa didaftar sebanyak 10x. Sayangnya tidak bisa dipindahkan ke device lain begitu saja, padahal fitur itu ada, tapi paling tidak ini tidak berlaku untuk pelanggan Telkomsel. Jadinya kalau sudah dipindahkan sampai 10x, berarti harus proses ulang dengan datang lagi ke Grapari untuk minta QR code baru, tapi paling tidak jumlahnya cukup wajar lah.
Kembali lagi, jangan lupa untuk daftar di bandara. Kalau mau jujur ya tinggal lapor langsung ke petugas untuk didaftar. Palingan yang ditanya resinya, karena dari situ dihitung pajaknya yang akan dibayar. Jatuh2nya sih hampir sama dengan kalau beli di Indonesia sendiri, mungkin lebih murah sedikit, kalau belinya bebas pajak, dan harga device yang dibelinya memang dekat dengan harga yang di Amerika. Kira2 nambah sekitar 25%, tapi dikurangi juga potongan 500 Dolar Amerika Serikat untuk pembelian pribadi. Sebagian orang pikir juga tidak usah daftar juga bisa, cuma itu berlaku sekitar 3 bulan pertama doang. Setelah itu kalau belum daftar ya selanjutnya tidak bisa dipakai. Kalau sudah begitu kalo mau ngurus praktisnya malah balik lagi ke bandara, jadi mendingan dari awal diurus memang jatuhnya. Sebenarnya kalau device yang dibawa masuk bukan baru pengurusannya gratis, jadi silahkan pinter2an saja.
Mungkin iPad yang cellular kurang begitu laku di Indonesia, jadi lama keluarnya? Saya tidak tahu, tapi sayang saja malah harus pergi ke luar cuma buat beli barang yang kalau ada sudah di beli di Indonesia dari awal. Tapi yang penting semuanya lancar. Kalau Apple Watch bisa pakai eSIM bisa lebih mantap lagi kali ya? Sepertinya masih kapan2 kalau itu.